Pages

Minggu, 23 Januari 2011

ARTIKEL REMAJA

ARTIKEL REMAJA
Dosa remaja zaman sekarang

dosa remaja
PACARAN
Namanya dah puber dan memang fitrahnya seneng sama lawan jenis, yang namanya cinta selalu jadi atribut mengasyikkan bagi kehidupan remaja. Saat diri sendiri merasa nggak dipahami orang lain, yang namanya lawan jenis selalu menjadi tempat asyik untuk curhat. Jadilah sepasang lain jenis berpacaran.
Bukannya asyik, pacaran malah full ancaman. Alloh Ta’ala memerintahkan menahan pandangan dari lawan jenis, orang pacaran malah saling pandang. Jadinya nggak patuh sama Alloh, kan? Belum masalah sentuh-menyentuh, yang kata Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam lebih baik kepala ditusuk paku besi daripada menyentuh wanita non mahram. Kalo menyentuh dah boleh-boleh aja, gimana nggak meningkat ke yang lebih ngeri? Kalo udah gini, siapa nyang rugi? Kalo nggak tobat, bisa aja rugi akhirat. Kalo sampai zina beneran, tentu juga rugi dunia.
PORNOGRAFI
Rasa ingin tahu ditambah besarnya gairah syahwat pada masa remaja membuat banyak remaja (terutama laki-laki) terperosok ke maksiat satu ini. Banyak media yang memuat pornografi. Mulai dari poster, majalah, buku, sampai VCD. Bahkan majalah Playboy yang udah masyhur kepornoannya pun udah masuk ke Indonesia setelah majalah porno lainnya eksis di negeri ini.
Menahan pandangan dari lawan jenis termasuk juga nggak liat hal-hal yang porno semacam ini. Pornografi juga memancing kejahatan seperti pelecehan seksual dan pemerkosaan. Berapa banyak kasus perkosaan berawal dari nonton VCD porno.
Alhamdulillah, nilai-nilai syariat Islam udah mulai ditegakkan di negeri kita. Setelah Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi disahkan, kita nggak aman dari tuntutan hukum dunia dalam masalah ini. Kalo ketauan liat atau bawa barang-barang berbau porno, kamu bisa dipenjara atau kena denda. Selain itu, kamu masih harus menghadapi tuntutan hukum akherat kalo nggak tobat.
ONANI MASTURBASI
Maksiat yang satu ini juga terkenal banget dilakukan oleh para remaja. Sebabnya rata-rata sama, ingin tahu dan besarnya nafsu seksual pada masa remaja. Menurut penelitian, aktivitas ini lebih banyak dilakukan remaja pria (sekitar 90%), namun ada juga remaja perempuan yang melakukannya (30%).
Sebagian orang menganggap melepaskan syahwat dengan onani/ masturbasi merupakan jalan yang lebih selamat daripada berzina. Kadar maksiat mungkin memang lebih rendah dari zina beneran. Tapi bukan berarti onani nggak terlarang. Dalam Islam, melampiaskan nafsu syahwat hanya diperkenankan dilakukan terhadap istri atau suami. Barangsiapa yang mencari pelampiasan selain itu maka mereka termasuk orang yang melampaui batas. Onani jelas termasuk jalan lain, berarti onani termasuk perbuatan melampaui batas.
Jika onani dibolehkan, tentu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam nggak perlu memerintahkan para pemuda yang belum mampu untuk menikah untuk berpuasa. Mereka yang belum mampu menikah tentu tinggal diperintahkan untuk onani. Namun kenyataannya enggak, mereka yang belum mampu menikah diperintahkan untuk berpuasa, tidak diperintahkan untuk onani. Jadi, onani tetap aja terlarang.
MUSIK
Satu hal yang biasanya remaja kurang tahu bahwa hal tersebut juga merupakan maksiat adalah mendengarkan musik. Parahnya, kehidupan remaja saat ini kayaknya nggak bisa lepas dari musik. Konsumen musik terbanyak tetap aja remaja. Buktinya, media cetak remaja, baik yang untuk cewek atau cowok, baik yang majalah atau yang tabloid, semuanya memberikan porsi ruang yang lumayan besar bagi berita musik.
Musik merupakan sesuatu yang haram karena Rasulullah bersabda tentang akan datangnya suatu kaum yang menghalalkannya. Musik merupakan senjata ampuh setan untuk melalaikan manusia dari mendengarkan Al-Quran.
Musik juga merupakan pembuka kemaksiatan lain. Orang yang suka musik mungkin akan sering menghadiri pertunjukan musik. Biasanya di pertunjukan musik, sponsornya adalah rokok. Trus, kalo beli tiket, dapat rokok gratis. Malah jadinya merokok kan? Belum lagi kalo acaranya bertempat di klub malam, pasti mereka jual minuman beralkohol juga. Udah acaranya kelar, acara lanjutannya pasti disko dan dansa bareng. Waduh, waduh,,,jangan sampe dech!
MENCONTEK
Dosa yang ini biasa terjadi di sekolah, terutama saat ulangan atau ujian. Mencontek dilakukan untuk mendapatkan nilai yang bagus. Hakikatnya, mencontek adalah menipu, baik diri sendiri maupun guru.
Hasil yang kamu peroleh mungkin memang seperti yang kamu harapkan. Tapi betulkah demikian kemampuanmu? Ingatlah, pertanggungjawaban nggak cuma didepan guru saja. Di akherat nanti, penipuan yang kamu lakukan tersebut juga harus kamu pertanggungjawabkan. Nah lo!
MEROKOK
“Nggak jantan kalo nggak merokok!”
Remaja pria kalo udah diberi cap seperti ini biasanya keder juga. Lalu, ikut-ikutan lah ia merokok. Padahal, yang jantan adalah yang nggak merokok; sendirian tanpa rokok aja udah berani menghadapi masalah hidup. Kenyataannya, rokok memang bisa menjadi pelarian orang-orang pengecut yang nggak berani menghadapi hidup.
Rokok seluruhnya mengandung racun. Bisa jadi ia malah lebih berbahaya daripada khamr. Alloh melarang kita membinasakan diri kita sendiri. Kalo begitu, menghisap rokok juga diharamkan.
Rokok juga merupakan pintu untuk merasakan hal-hal haram lainnya. Pecandu rokok bisa-bisa tertarik untuk mencampurkan ganja di rokoknya. Ganja mempunyai efek memabukkan, jadi tentu saja ganja adalah barang haram. Kalo udah kenal rokok-dan ganja- nggak lama kemudian para remaja akan mencoba obat-obat penenang. Nggak ketinggalan juga miras. Seringkali pecandu semua itu berawal dari merokok. Busyeeet..!
HAL SIA-SIA
Waktu luang bisa menjadi bumerang. Tentu, kalo kita nggak bisa memanfaatkannya untuk kebaikan. Remaja yang mudah suntuk karena kebelumstabilan emosinya, ditambah beratnya beban pelajaran di sekolah membuat mereka lebih sering memanfaatkan waktu luang untuk bersenang-senang. Masalahnya kebanyakan hal yang senang-senang itu adalah hal yang sia-sia. Contohnya adalah kebiasaan nongkrong, maen game, keluyuran di pusat perbelanjaan, dsb.
Bayangkan, jika waktu luang itu kita gunakan untuk aktifitas yang bermanfaat. Oke, mungkin kamu bosen juga. Kebanyakan remaja pikir aktifitas bermanfaat itu harus yang perlu mikir-mikir berat. Sebenarnya enggak. Asal kamu punya hobi positif maka itu juga aktivitas yang bermanfaat.
Misalnya saja kamu seneng elektronika, maka waktu luangmu bisa kamu gunakan untuk belajar pemrograman, atau bikin situs dakwah, dan lain-lainnya. Paling gampang, waktu luangmu kamu gunakan untuk membaca, menambah ilmu -dan juga sesedikit ilmu yang diberikan di sekolah umum- adalah ilmu agama. Jadi, baca buku agama pas waktu luang sangat pas buatmu.
.
Minggu, 16 Januari 2011

CERPEN : DUA BIBIR

 





Barangkali memang inilah caraku untuk mendapatkan hangat bibirnya. Dengan langsung mencium bibirnya tanpa ada prosesi permohonan izin apa pun yang sangat rumit. Aku tak mau harus menunggu sampai waktu yang entah kapan selesainya hanya untuk mendapatkan lembut bibirnya. Bagiku, tak peduli bagaimana caranya, bagaimana situasinya, bagaimana proses pendapatannya aku akhirnya bisa mendapatkan hangatnya bibir darinya. Hanya mencium saja. Tidak lainnya. Karena aku lebih suka ciuman yang sederhana dan masih dipayungi oleh cinta. Jika ciumanku itu tak lagi dipayungi oleh cinta, aku tak lagi bisa membayangkan betapa susahnya aku harus mencium bibir orang.Dalam ciumanku itu padanya, kurasakan ia pun merasakan hal yang sama denganku. Kurasakan ada cinta di sela-sela bibirku dan bibirnya. Entah sedikit, entah banyak. Kami berciuman tak lebih dari sekadar ciuman. Hanya berciuman saja. Tak lebih dari itu. Mengapa orang-orang berpandangan bahwa berciuman itu merupakan sesuatu yang terkesan vulgar? Itu karena pikiran mereka teramat pendek. Mereka hanya terpaku pada statement bahwa orang tak boleh berciuman hangat sebelum waktunya memiliki pendamping hidupnya. Aku mendobrak statement itu. Aku lebih senang jika berciuman itu dilakukan sekarang-sekarang. Sebab, boleh jadi, aku tak pernah merasakan lagi nikmatnya berciuman itu nanti ketika aku telah menikah. Memang, setelah menikah kita bebas untuk melakukan hal apa saja, tetapi tak ada yang lebih indah bagiku selain merasakan hangatnya ciuman dengan kekasihku saat ini. Hanya sekadar untuk melepas penat dunia saja. Dan sisanya karena aku ingin melumuri bibirnya yang kering dengan air cintaku.Mungkin, kami memang ditakdirkan untuk dapat berciuman saat ini. Itu karena kami masih ditakdirkan memiliki bibir yang kering dan masing-masing bibir itu ingin adanya suatu kehangatan yang tak bisa didapatkan dari apa pun yang bisa menghangatkan sifatnya. Bibir-bibir ini ingin dicium, dihangatkan dengan nafas kerinduan sehingga jiwa yang kesepian ini kembali lagi ceria seperti dulu. Bukan hanya mengecup kening, pipi, tangan, atau yang lainnya tapi bibir ingin mengecup bibir lainnya. Dan saat ini aku ingin sekali mencium bibir kekasihku. Barangkali, ciuman bibirku padanya itu bisa menjadikan sebuah kenangan yang tak akan pernah terhapus oleh waktu dan perubahan zaman yang selalu saja menghapus setiap kenangan yang tak pernah dibuka oleh pemiliknya. Kenangan yang mungkin bisa jadi penguatku dan dirinya ketika kami telah terpisah oleh jarak, waktu, dan kesedihan sehingga di mana saja, entah siang, senja, malam, pagi, siang, senja, lalu malam lagi. Di mana saja, di dalam kamar, kantor, gunung, laut, danau yang sunyi, aku bisa mengenang ciuman indah itu dan mungkin akan tumbuh kembali perasaan cinta yang dulu padanya.Kali ini, ketika aku ingin mencium bibirnya yang lembut dan merah menyala semerah bunga mawar yang termerah, bahkan lebih merah dari mentari senja yang selalu menyinari jalanan yang sepi ia memeluk diriku sangat erat hingga tak ada lagi jarak antara aku dengannya. Ia bersandar di bahuku menikmati kehangatanku dan aku juga menikmati kehangatan dan kelembutan tubuhnya karena memang malam ini sedingin batu es yang ada di dalam sebuah kulkas. Ia memandang padaku dengan tatapannya yang penuh cinta. “Aku sayang padamu,” katanya sambil tak lepas memandang wajahku dan membelai pipiku. Hasrat ingin menciumnya sangatlah di dalam hatiku sehingga perlahan-lahan kusentuh bibirnya itu dengan bibirku. Sangat pelan, karena aku ingin ia merasakan apa yang kurasa sekarang.Kucium bibirnya dan kami pun berciuman entah berapa lama. Yang jelas ada kehangatan yang sangat menjalar ke tubuh kami berdua. Ia memejamkan matanya dan menikmati apa yang sedang kami nikmati bersama. “Jangan hentikan,” katanya. “Tidak akan, entah sampai kapan aku akan menciumimu,” jawabku. Kami berciuman di sebuah ruang tanpa batas tanpa cahaya tanpa sekat waktu yang bisa menegurku. Tidak ada orang lain di sana, hanya berdua. Berdua saja.“Ada rasa kerinduan yang mendalam ketika suatu hari nanti aku tak bisa lagi berciuman dengamu,” katanya padaku setelah kami berciuman. Entah apa maksud dari perkataannya itu, yang jelas setelah aku berciuman dengannya ia hilang bersama hilangnya merah senja yang seperti bibirnya yang memerahkan jalanan ini. Ia hilang entah ke mana.Akh, belum sempat aku berkata padanya –tapi tidak apa-apa, ciumanku itu bisa berarti kata-kata cinta padanya.***“Izinkan aku berkata tentang cinta,” katanya padaku sehabis berciuman. Memang cinta sangat gampang diucapkan, namun tak pernah ada yang berkata tentang cinta yang sesungguhnya. Memang mudah dimengerti, tetapi sulit untuk dipahami dengan sungguh-sungguh. Itulah yang menyebabkan sangat sedikit orang yang mencintai secara sejati. “Sangat mudah mendapatkan cinta, tetapi sangat sulit mencari cinta yang cocok dengan hati kita,” katanya seperti menangkap pikiranku.Kami memandang langit malam berdua saja. Memang dingin udara pada malam. Namun kami tetap saja hangat karena ciuman kami barusan mampu menghangatkan jiwa yang kesepian sampai malam tergantikan oleh pagi. Memandang langit yang gelap tak ada bulan tak ada bintang yang ada hanya kegelapan, namun bagi kami berdua tak menjadi masalah. Bagi kami malam tetaplah gelap meskipun disinari oleh bintang dan bulan. Kegelapan tetaplah kegelapan, tak pernah bisa berubah menjadi terang. Kecuali atas seizin-Nya. Di tengah kegelapan itu, aku memandang wajah kekasihku dengan penuh sayang. Ia pun melakukan hal yang sama padaku, memandang dengan penuh cinta. Namun kali ini aku menangkap sebuah sinar yang aneh dari pancaran matanya. Seberkas sinar yang sangat mengganggu pikiranku. Aku menangkap hal seakan-akan aku takakan pernah bisa melihatnya lagi di kemudian hari. Entah benar entah hanya ketakutanku saja. Yang jelas pikiran itu menguasai pikiranku.***“Aku harus pergi sekarang. Maaf jika aku harus meninggalkanmu selama beberapa lama,” katanya padaku.“Pergi ke mana?”“Entahlah, pergi tanpa tujuan memang mengasyikkan bagiku. Dan sekarang aku akan melakukannya.”“Sangat aneh, pergi tanpa tujuan bu...”“Memang aneh, tetapi aku sangat menyukainya. Bukankah kau juga menciumku kadang tanpa tujuan yang pasti?” ia memotong pembicaraanku.“Dan kepergianmu itu tanpaku?”“Aku takbisa mengajakmu karena aku ingin menikmatinya sendiri.”Aku takbisa memaksanya untuk tidak pergi dariku. Ia memang begitu, jika ada keinginan ia akan berusaha untuk mengabulkan keinginannya meski banyak halangan. Ia memelukku dengan erat seakan-akan ia menenangkan pikiranku yang kacau karena rencananya itu. Hangat terasa tubuhnya menempel di tubuhku. Pelukan yang mungkin takakan pernah kurasakan lagi setelah ia pergi. Ingin aku menciumnya sekali lagi, tetapi tak kulakukan hal itu. Aku malu untuk mengulangi ciuman itu. Aku tak ingin cintaku rusak hanya karena aku menciumnya dua kali. Kami diam tanpa kata. Tanpa suara. Tanpa desah. Tanpa gerak. Hanya diam saja. Berpikir tentang pikiran kami masing-masing.“Kapan kau kembali lagi padaku?” tanyaku.“Jika waktu memang menakdirkan kita bertemu, kita pasti bertemu. Tunggulah aku di sini selama kau mampu untuk menungguku. Jika kau percaya padaku, maka aku akan kembali padamu meski dalam jangka waktu yang tak ditentukan,” katanya dengan air mata mengalir di pipinya.Kuusap air matanya dengan tanganku. Ia mencium bibirku dengan hangat. Hanya ciuman saja. Ciuman perpisahan. Ciuman yang penuh kenangan dan barangkali penuh luka.   ***Di jalanan yang memerah karena sinar mentari senja ini. Aku menanti kedatangannya, tanpa suara, tanpa gerak yang menggerakkan otot-ototku yang mungkin saja telah kaku. Ia tak kunjung datang pasca ciuman itu. Entah ke mana kekasihku itu hilangnya. Mungkin karena ia dilahirkan dari mimpiku maka ia bebas untuk pergi ke mana pun ia suka. Tapi bukan berarti ia bebas pergi ke mana pun ia suka tanpa pamit padaku. Ia tidak tahu aku mulai bosan untuk menantinya, untuk menunggu hangat bibirnya. Ia tak tahu bibirku kering ketika aku terpaksa harus berciuman dengan bayangannya karena rasa rindu yang teramat sangat padanya. Aku tak mungkin terus menerus bercumbu dengan bayang-bayang dirinya.Senja pun perlahan-lahan meninggalkanku hingga kegelapan malam datang. Malam semakin tua, namun aku tetap di sana menanti kedatangannya. Malam beranjak menghilang diganti oleh fajar pagi yang kembali mencerahkan jalanan ini dan aku masih tetap di sana. Sampai senja kembali muncul pun aku masih menunggu ia di sana. Begitulah aku menanti dia, dari hari berubah menjadi minggu berubah lagi menjadi bulan, tahun, dekade dan berabad-abad.“Sampai mati aku akan menantinya,” kataku entah pada siapa. Mungkin bicara sendiri memang gila. Tapi jika memang itu yang terbaik untukku. Berbicara sendiri menjadi sebuah kenikmatan tersendiri bagiku saat ini.Sampai daun berguguran lalu tumbuh lagi gugur lagi tumbuh lagi gugur lagi, aku masih di sana. Di jalan tempat aku bertemu dengan kekasihku yang dulu pernah aku cium bibirnya.“Sampai mati aku mencintainya, sampai mati aku mencintainya,” kataku entah sampai kapan kuucapkan.Malam gelap kembali menyelimutiku.       

About Me

SIKAP Q

Semakin lama saya hidup, semakin saya sadar
Akan pengaruh sikap dalam kehidupan

Sikap lebih penting daripada ilmu,
daripada uang, daripada kesempatan,
daripada kegagalan, daripada keberhasilan,
daripada apapun yang mungkin dikatakan
atau dilakukan seseorang.

Sikap lebih penting
daripada penampilan, karunia, atau keahlian.
Hal yang paling menakjubkan adalah
Kita memiliki pilihan untuk menghasilkan
sikap yang kita miliki pada hari itu.

Kita tidak dapat mengubah masa lalu
Kita tidak dapat mengubah tingkah laku orang
Kita tidak dapat mengubah apa yang pasti terjadi

Satu hal yang dapat kita ubah
adalah satu hal yang dapat kita kontrol,
dan itu adalah sikap kita.

Saya semakin yakin bahwa hidup adalah
10 persen dari apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita,
dan 90 persen adalah bagaimana sikap kita menghadapinya.

agGief

agGief
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

"El1f aeW"

WELCOME TO LOVE MY BLOG
free counters

reeeZa

reeeZa

BUKU TAMU


ShoutMix chat widget

Sigueme en Twitter